Teknik Closing Sales dan marketing memang dua hal yang bisa di jadikan satu, karena keduanya memang memiliki satu tujuan yaitu menjadikan produk terjual. Sehingga dalam bisnis apapun kedua divisi atau bagian ini dijadikan satu kesatuan.
Mempelajari dan mengamati berbagai hal yang berhubungan dengan marketing memang sebuah hal yang menarik . Karena hampir di pastikan semua perusahaan menginginkan produk yang di pasarkannya bisa terjual dengan sukses. Sehingga memang membutuhkan apa yang di sebut dengan istilah Teknik closing. Kenapa perlu adanya sebuah Teknik, karena untuk melakukan closing tidak bisa di lakukan dengan tanpa adanya srategi.
Itulah sebabnya, saat ini dengan semakin majunya perkembangan bisnis maka bisa di lakukan dengan berbagai cara. Kesemuanya memang cukup unik dan berbeda-beda tetapi memiliki tujuan yang satu yaitu menjadikan satu produk yang sudah di pasarkan bisa terjual dengan baik. Karena itulah maka tidak heran jika pada akhirnya dalam membuat sebuah strategi bisnis perlu yang namanya Teknik closing.
8 Cara Teknik Closing Yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan Produk Anda
Selain 8 contoh Teknik closing ini memang masih banyak Teknik lainnya, ini hanyalah sebagai contohnya saja. Karena itu bisa di kreasikan dengan banyak hal, sehingga konsepnya memang tidak akan habis akan terus berkembang. Nah jika kalian ingin melihat seperti apa contoh contoh bisa di lakukan dengan beberapa hal :
Now or Never metode
Metode closing seperti ini sudah sering di gunakan oleh pelaku bisnis. Disini penjual akan menggunakan strategi memainkan psykologi konsumen seperti misalnya contoh berikut : “ Maaf bapak/ ibu, sekadar kami informasikan jika bapak/ibu ambil saat ini maka kami akan berikan discount 40% tetapi kami hanya berikan wakutunya hingga pukul 12. 00 siang.
Summary Metode
Memang yang namanya Teknik closing adalah bagaimana memainkan psykologi konsumen. Sehingga apapun kondisinya bisa menggunakan Teknik closing yang tepat, Untuk Teknik closing yang satu ini maka psykologi yang akan di mainkan adalah dengan menggunakan Teknik seperti berikut : “ Jika bapak mau membeli produk kameranya sekarang, maka keuntungan yang akan bapak dapatkan adalah free SD Card dengan memory 25 GB langsung kami berikan. Tetapi jika bapak hanya beli kamera yang ini maka bapak hanya mendapatkan kameranya saja. Gimana hanya beda sedikit harga tetapi bapak sudah di untungkan dengan adanya bonus free SD Card original.
Asumtif Metode
Konsep ini akan memberikan sebuah informasi yang bersifat asumtif. Dimana asumtif yang akan di sajikan sudah tentu akan bisa membuat konsumen merasa dirinya harus mengambil produk yang di tawarkan karena jika tidak maka akan rugi. Intinya ini adalah tetap memainkan peran psykologi konsumen.
Take Away Metode
Teknik yang satu ini adalah mungkin jatuhnya akan gambling karena bisa jadi akan merugikan penjualnya jika tidak tepat cara melakukan Teknik closingnya. Karena Teknik closing yang satu ini justru akan menghilangkan satu icon produk yang justru banyak di minati konsumen agar membuat konsumen penasaran.
Ekslusif Metode
Konsep yang satu ini adalah lebih mendekatkan konsepnya adalah emosional konsumen. Artinya adalah dengan membuat consumen merasa dirinya menjadi ekslusive seperti misalnya. Maaf ibu, jika ibu membeli produk ini maka ibu akan menjadi konsumen ekslusive karena produk ini memiliki kekhususan selain hanya ada satu ini saja juga pembelinya akan bisa kami masukan dalam kelompok pembeli khusus .
Soft Metode
Teknik ini sudah biasa di gunakan oleh penjual dalam memasarkan produknya yaitu dengan memasarkan produknya secara soft selling saja. Sekalipun soft selling tetapi jika tepat pada konsumennya maka tetap akan terjadi transaksi pembelian.
Coret Harga Metode
Ini salah satu Teknik yang banyak di gunakan untuk Teknik closing dalam bentuk tulisan, karena sifatnya yang mudah di pahami maka konsep ini juga banyak di gunakan tanpa harus memberikan penjelasan macam macam.
Teknik closing lainnya adalah testimoni metode
Dengan menggunakan Teknik testimoni kita akan bisa mendengarkan apa yang di rasakan consumen setelah mereka membeli produk tersebuut. Sehingga konsumen yang lain tertarik juga untuk bisa merasakan hal yang sama.
Dengan memperhatikan beberapa hal yang telah di jelaskan diatas, maka kita akan bisa tahu mana yang cocok dan tepat untuk di jalankan. Karena tidak semua Teknik bisa di jalankan dengan sukses. Perlu adanya satu Analisa agar Teknik closing yang akan di jalankan benar-benar sesuai dengan apa yang ingin di capai.
Tetapi sebenarnya ada beberapa point yang bisa kita lakukan agar produk yang kita pasarkan bisa terjual dengan menggunakan Teknik closing yang tadi telah kita jelaskan diatas. Dimana beberapa point yang bisa kita perhatikan adalah dengan melihat beberapa hal seperti :
- Sebaiknya sebelum melakukan Teknik closing perhatikan dahulu kondisi dari konsumen yang ada di hadapan anda. Setelah itu baru tentukan Teknik mana yang akan kalian gunakan agar sukses.
- Jangan lupa dengan kita mengamati Bahasa tubuh dari konsumen yang ada di depan anda barulah setelah itu lakukan Teknik closing. Yang sesuai dengan feling anda seperti misalnya dengan menggunakan Teknik closing berempati atau justru memberikan pujian. Tetapi bisa juga dengan memberikan langsung discount.
- Nah jika kalian sudah tahu bahwa konsumen yang ada di depan kalian sudah pasti tertarik untuk membeli maka langsung saja baiknya. Kalian berikan tindakan yang akan membuat dirinya langsung melakukan pembelian seperti tindakan yang akan membuat konsumen jadi tersanjung.
- Ketika konsumen sudah mulai kurang menarik, maka Teknik closing yang baiknya anda berikan adalah memberikan satu kondisi dengan testimonia tau kasih keuntungan yang akan rugi jika dia tidak membelinya saat ini.
- Pastikan bahwa konsumen harus membeli sekarang jika tidak maka dirinya akan menjadi orang yang rugi, hal ini bisa di berikan untuk Teknik closing bagi barang barang ekslusive yang memang jumlahnya terbatas.
Itulah sekilas tentang Teknik closing yang bisa kalian gunakan dalam memasarkan produk agar bisa mendapatkan respon terbaik bagi consumen. Karena sebaik apapun produk jika tidak ada pembeli maka produk tersebut bisa di katakan jelek.