Skip to content
Home » Sertifikasi ISO – Apa saja Tahapan Penyusunan Standar ISO? Simak pebahasannya.

Sertifikasi ISO – Apa saja Tahapan Penyusunan Standar ISO? Simak pebahasannya.

  • by

Saat mengikuti segala macam prosedur untuk kualitas secara keseluruhan mengenai sertifikasi ISO, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan tahapannya. Ini merupakan sesuatu yang sangat penting karena perusahaan yang hendak mendaftarkan sertifikasi ISO untuk memahami langka-langkahnya. Menjamin kualitas bisa menjadi  sangat rumit saat komponen serta rakitan untuk produk akhir di produksi oleh pabrik yang berbeda di seluruh dunia.

Praktik seperti ini biasanya di lakukan untuk komponen plastik cetakan yang membentuk interior kendaraan. Seperti halnya ventilasi udara, dan layar handphone atau telepon seluler. Karena barang ini terlihat dan di pergunakan setiap hari oleh konsumen. Desain yang sangat kuat serta fabrikasi yang tepat merupakan hal yang amat penting.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai tahapan penyusunan standar ISO, mari simak pengertian apa itu ISO.

Pengertian ISO.  

Untuk yang belum memahami ISO, ISO ialah singkatan dari International Standarisation of Organization. Maksudnya adalah badan di luar pemerintahan atau non pemerintah yang meliputi dari 160 negara perwakilan. Organisasi tersebut bertanggung jawab atas berkembangnya standar untuk segala macam perusahaan industry yang melakukan promosi kualitas produk, efisiensi serta keamanan.

Walaupun tak ada perusahaan yang memaksa untuk patuh pada standar ISO, mempunyai supplier yang sudah terdaftar ISO menjamin jika suppliernya bisa mengelola usahanya dengan standar yang konsisten yang dapat mendorong penghemat biaya biaya dan mendorong kualitas produk dan pengiriman.

Dengan adanya ini akan membuat ISO bisa memberikan sertifikasi yang bertaraf internasional dalam segala macam hal. Perusahaan yang sudah mendapat sertifikasi ini memiliki peluang dalam menguasai pasar global tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat memberi jaminan akan kualitas produk agar mendapat kepercayaan dari pelanggan.

Dibawah ini akan membahas mengenai apa saja tahapan penyusunan standar ISO yang terdiri dari enam tahapan. Berikut tahapannya.

Gap analysis

Tahap penyusunan standar ISO yang pertama dilakukan untuk memahami apakah ada kesalahan atau Ketidaksesuaian antara prosedur yang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur sesuai ISO yang akan dijalankan. Hasil dari pengawasan berperan sebagai tahap untuk memastikan manajemen kualitas perusahaan di kemudian hari.

Prelaunch dan pelatihan

Tahapan penyusunan standar ISO yang kedua ialah menyamakan visi dan misi yang diberikan oleh suatu instansi kepada semua pekerja, agar proses pelaksanaan manajemen kualitas dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.

Pengembangan sistem dan dokumen

Tahapan penyusunan standar ISO baik dari dalam perusahaan ataupun dari luar akan memandu penyusunan dokumen maupun data yang diperlukan untuk standardisasi ISO yang dipakai. Dengan begitu, seluruh  data yang dikumpulkan akan menjadi patokan dalam proses implementasi untuk audit.

Implementasi sistem

Pada tahapan penyusunan standar ISO ini, suatu perusahaan atau lembaga harus mengajukan diri paling tidak 3 bulan sebelumnya agar pengawasan sistem yang digunakan ditangani oleh badan sertifikasi. Nantinya konsultan ISO yang baik itu yang berasal dari dalam perusahaan maupun konsultan luar akan mengontrol apakah selurih daftar dalam sistem yang diajukan sudah sesuai satu sama lain atau tidak.

Sistem audit

Tahapan penyusunan standar ISO dengan sistem audit digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya permasalahan yang berhubungan dengan manajemen maupun produksi. Sistem audit awal akan memberikan gambaran apakah proses yang selama ini berlangsung dalam sebuah perusahaan sudah sesuai dengan standar ISO yang dipergunakan dan apakah manajemen SDM yang dilakukan sudah sesuai atau tidak dengan tujuan atau target perusahaan bersangkutan.

Sertifikasi

Tahapan penyusunan standar ISO yang terakhir adalah sertifikasi yang dilakukan oleh badan khusus sertifikasi dari pemerintah. Perusahaan tersebut akan berkolaborasi dengan  audit internal untuk mencocokkan pengumpulan data yang diperoleh selama sistem audit sehingga proses yang berlangsung dalam perusahaan tersebut dapat diakui dan sesuai dengan standar sistem ISO yang dipergunakan.

Banyak perusahaan berkeinginan untuk memiliki SOP dan sekaligus juga memiliki sistem ISO 9001. Pertanyaan yang muncul kemudian, apakah kedua sistem ini dapat berjalan beriringan untuk diimplementasikan dalam perusahaan?

Lalu bagaimana langkah melakukan proses tahapan penyusunan standar ISO 9001 berlandaskan SOP.

Proses mengidentifikasi Standar ISO 9001

Dalam tahapan perusahaan melakukan proses identifikasi berhubungan dengan klausul-klausul sesuai dengan apa yang syaratkan dalam perusahaan berdasarkan Standar ISO 9001 . Perusahaan harus menjamin adanya pengertian yang kuat terkait dengan Standar ISO 9001.

  • Proses menyusun Business Process

Tahapan penyusunan standar ISO yang kedua adalah Penetapan bisnis proses dari organisasi juga menjadi bagian penting dari perusahaan. Lalu, pola perusahaan dengan penerapan tugas yang ada di dalamnya bisa diperjelas. Lalu, business process tersebut dimasukan dengan konsep PDCA yang terdapat dalam ISO 9001 dengan menggunakan prinsip kaidah perbaikan berkesinambungan.

  • Proses Pengembangan Prosedur

Yang ketiga dari tahapan penyusunan proses standar ISO penting apabila prosedur-prosedur kerja yang disusun adalah mengembangkan konsep prosedural yang sistematis yang terkait dengan prosedur yang dipersyaratkan juga dalam ISO 9001. Perkembangan sistem memanfaatkan kaidah pendekatan proses dan disesuaikan dengan kebutuhan dari persyaratan klausul ISO 9001.

  • Proses Pengembangan Elemen-elemen dokumentasi

Tahapan penyusunan standar ISO yang terakhir adalah pengembangan dari elemen-elemen dokumentasi. Merupakan hal yang penting dengan memastikan struktural dokumen dijalankan sesuai dengan standar persyaratan. Hal ini merupakan hal yang penting bagi organisasi untuk dapat memaksimalkan sistem yang sudah dibentuk. Dengan meningkatkan level berkas ke dalam bentuk sistem operasional instruksi kerja, sistem pencatatan (form) serta sistem prosedur antar divisi.

SOP dapat didesain untuk mendukung sistem operasional perusahaan dengan memastikan adanya konsep hubungan dengan tahapan penyusunan standar ISO 9001, lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam mengembangkan sistem operasional.

Dapatkah informasi mengenai FR Consultant Indonesia dengan mengakses website, Instagram, dan tiktok kami untuk informasi lainnya tentang dunia Bisnis dan Digital Marketing, Keuangan beserta Perpajakan