Skip to content
Home » Strategi untuk mengendalikan overthinking di tempat kerja

Strategi untuk mengendalikan overthinking di tempat kerja

  • by

Pernahkan Anda kesulitan dalam mengendalikan overthinking ditempat kerja? ada banyak karyawan yang mengalami overthinking karena berbagai alasan yang mengikuti. Mulai dari ekspektasi perusahaan, diri sendiri, keluarga hingga kemampuan diri sendiri.

Overthinking adalah kondisi dimana pikiran menjadi terlalu khawatir akan sesuatu yang belum tentu terjadi dan selalu terperangkap dalam lingkaran yang sulit dihentikan. Selain itu, overthinking merupakan satu kondisi dimana seseorang memikirkan sesuatu hingga level yang tidak sehat.

Rasa cemas, gelisah hingga stress dapat terjadi pada orang yang sering berpikir dengan berlebihan. Untuk itu, mengendalikan overthinking sangat penting dilakukan guna membuat pribadi sendiri nyaman dalam bekerja. Kondisi nyaman akan membawa karyawan lebih produktif dan dapat bekerja dengan sehat.

Apalagi merasa overthinking di tempat kerja, akan menjadikan gerak karyawan semakin tidak sehat. Simak, cara dibawah ini yang dapat Anda ikuti guna menyelesaikan overthinking yang semakin tidak baik.

Memiliki jadwal untuk istirahat

Bekerja dengan giat boleh saja dan semakin bagus untuk kontribusi dalam perusahaan. Namun, bekerja tanpa mengenal waktu dan kapan berhenti, tidak lagi menjadi sesuatu yang harus dibanggakan. Saat karyawan bekerja terlalu keras tanpa memikirkan kesejahteraan dirinya, maka akan ada stres yang mengikuti.

Akan tiba momen dimana karyawan merasa sangat lelah, jenuh bahkan stres akibat pekerjaan yang tiada henti. Pentingnya untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk dapat melakukan kegiatan lainnya sebagai bentuk pelarian sesaat akan pekerjaan.

Terapkan mindfulness

Mindfulness adalah kondisi dimana pribadi memperhatikan dan memahami pikiran, perasaan dan lingkungan sekitar. Mindfulness ini dapat membuat Anda fokus dan konsentrasi pada setiap aktivitas yang dilakukan.

Contohnya, jika Anda sedang mengerjakan laporan, maka hanya laporan yang ada dipikiran. Bukannya pikiran buruk mengenai laporan yang salah, laporan yang akan dibuang bos hingga ketidakmampuan diri untuk mengerjakan laporan tersebut.

Anda dapat memulainya dengan selalu berusaha fokus akan satu kegiatan yang dilakukan agar terus berpikiran positif.

Yakin akan intuisi diri

Beberapa karyawan masih ada yang meragukan kemampuan diri sendiri dengan terus berpikir bahwa ia tidak layak bekerja dalam perusahaan tersebut. Tidak sedikit yang merasa kurang kompeten dan hanya berputar pada pikirannya yang tidak dapat dihentikan.

Pikiran seperti ini ada baiknya, karena karyawan dapat mengamati diri sendiri dengan mengembangkan keterampilannya. Namun, ada juga yang justru merasa kecewa dengan kekurangannya. Pada akhirnya, akan membuat karyawan tersebut stres berkat overthinking yang dimilikinya.

Untuk mengatasi overthinking, ada baiknya jika Anda mulai untuk yakin akan intuisi diri sendiri. Yakin bahwa Anda memiliki kemampuan dan keterampilan untuk terus berkontribusi dalam perusahaan. Kalau perlu, ikuti seminar dan kursus untuk terus mengasah keterampilan.

Kurangi untuk selalu perfeksionis atau sempurna

Atasan atau karyawan pasti ada yang selalu merasa harus melakukan sesuatu dengan perfeksionis atau sempurna. Pikiran seperti ini memang bagus, karena karyawan akan selalu hati-hati dan menghasilkan pekerjaan yang baik.

Namun, tidak sedikit pikiran seperti ini justru membawa karyawan pada kekhawatiran yang berlebihan. Saat terjadi sebuah kesalahan akan hal yang telah dilakukannya, maka karyawan tersebut akan merasa telah melakukan kesalahan besar yang tidak terampuni.

Padahal kesalahan wajar terjadi dan dapat dijadikan sebagai bentuk evaluasi. Untuk itu, kurangi pikiran selalu perfeksionis dan hanya mulai saja untuk melihat hasilnya seperti apa.

Alihkan pikiran tertekan dengan kegiatan

Banyak karyawan yang kerap tertekan dengan target kerja tidak realistis. Pekerjaan yang diberikan perusahaan kadang kala terlalu banyak dan membuat karyawan merasa stress. Apalagi, jika pekerjaan diberikan pada awal atau akhir tahun yang mana sangat banyak dan padat.

Untuk mencegah stres dan overthinking yang dapat terjadi, pastikan Anda memiliki jadwal di luar bekerja. Saat pikiran mulai merasa mendekati overthinking, pikirkan kegiatan lain yang menyenangkan dan ingin dilakukan. Jika, ada waktu luang Anda dapat melakukan kegiatan tersebut guna mengalihkan pikiran overthinking tersebut.

Batasi setiap pekerjaan

Seorang atasan sangat menyukai karyawannya yang giat bekerja dan selalu gerak cepat. Namun, jika Anda terus bekerja tanpa memiliki batasan pada setiap hal yang dilakukan. Kadang kala hal tersebut akan membawa Anda pada stres hingga depresi.

Kondisi tersebut diakibatkan pekerjaan yang dilakukan tanpa berhenti dan tidak memiliki batasan waktu sama sekali. Untuk itu, buatlah skema pekerjaan yang harus Anda lakukan, setelahnya buat jam dimana Anda harus berhenti.

Pembuatan waktu ini dapat membuat Anda mengetahui kapan harus berhenti dan melakukan kegiatan lainnya atau hanya sekedar berdiam diri mengisi tenaga.

Sadari bahwa tidak semuanya harus dilakukan

Banyak orang yang berpikir bahwa dirinya dapat melakukan segala sesuatu sendirian. Hal tersebut membuat karyawan atau siapapun merasa sangat percaya diri dan memahami kualitas dirinya. Namun, ada beberapa hal yang kadang terlihat sangat tidak sehat saat dilakukan sendirian

Contohnya melakukan proyek dengan anggota tim, tentunya harus didasari dengan diskusi dan persetujuan anggota tim. Namun, jika Anda terus melakukan kegiatan tersebut sendirian tidak lagi menjadi produktif.

Karena, saat Anda tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar, maka pikiran buruk akan menghampiri. Anda akan menyalahkan diri sendiri akan ketidakmampuan dan berpikir bahwa telah melakukan kesalahan besar.

Itulah 7 strategi untuk mengendalikan overthinking di tempat kerja yang dapat Anda ikuti dan terapkan dengan mudah. Diharapkan informasi ini dapat menjadi solusi akan masalah overthinking yang sedang Anda alami.