Skip to content
Home » Strategi Jitu Menghindari Vendor yang Nakal ketika Dalam Melakukan Bisnis

Strategi Jitu Menghindari Vendor yang Nakal ketika Dalam Melakukan Bisnis

  • by

Dalam sebuah bisnis rekanan atau biasa juga di sebut vendor memang akan selalu ada dalam sebuah Kerjasama. Jika dalam istilahnya secara umum vendor bisa di katakan sebagai perusahaan yang menyediakan barang atau jasa. Mungkin lebih tepatnya kita sebut saja mitra bisnis.

Bisnis memang tidak bisa dilakukan sendiri, butuh  yang namanya partner, mitra bisnis atau rekanan serta banyak lagi istilahnya. Tetapi tujuan dari semua itu tetaplah satu bagaimana mereka bisa secara optimal memberikan dukungan kepada kita agar apa  yang kita programkan bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Konsep Kerjasama inilah yang pada akhirnya harus  bisa di lakukan secara win win solution, karena yang namanya Kerjasama atau kerja bareng itu dasarnya memang saling percaya. Sehingga bisa di katakan keduanya harus sama sama memberikan kontribusi yang terbaik dengan adanya  Kerjasama tersebut.

Terkadang memang dalam sebuah bisnis tidak selamanya berjalan lancar, tetapi ada juga yang jalannya kurang lancar. Jika kondisinya demikian, maka salah satu cara yang bisa di lakukan adalah mencoba merencanakan semua hal secara benar termasuk di antaranya ketika kita menentukan vendor atau rekanan yang akan menjadi mitra bisnis yang kita jalankan.

7 Hal Yang Mesti di Perhatikan dalam Menentukan Vendor untuk Bisnis Kita

Memang tidak mudah menentukan mitra yang terkadang kita baru mengenalnya untuk bisa langsung percaya. Tetapi setidaknya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menentukan apakah vendor atau mitra yang akan kita ajak Kerjasama  ini memang benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Ada beberapa hal  yang bisa kita jadikan acuan ketika kita ingin mendapatkan vendor yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kita.  Dari sekian banyak  hal minimal jika kita mencoba menjalankan 7 hal berikut maka bisa jadi kesalahan yang akan mungkin terjadi dengan pilihan kita terhadap  vendor yang akan kita tunjuk tidak akan terjadi.

  1. Pada saat kita ingin menentukan untuk bisnis kita, cobalah pilih penyedia jasa yang sesuai dengan kebutuhan yang  memang kita perlukan. Jadi keberadaan mereka benar- benar kita butuhkan pada saat itu bukan pada saat yang akan datang.
  2. Perhatikan pertama kali informasi  yang terdapat dari profil vendor tersebut, bisa melalui website, blog, media sosial  atau apapun yang bisa menjelaskan siapa dan bagaimana sebenarnya vendor tersebut. Dengan cara seperti itu kita di awal sudah bisa mendapatkan  informasi singkat tentang vendor tersebut.
  3. Jangan lupa  pada saat sedang mencari tahu  banyak hal tentang vendor tersebut periksa track record dari yang bersangkutan. Karena dengan cara seperti itu kalian akan bisa mendapatkan informasi lain dari sang vendor.
  4. Cobalah melakukan komunikasi awal dengan vendor tersebut sebelum pada akhirnya melakukan Kerjasama. Komunikasi awal bisa menentukan sejauh mana kompetensi dari vendor yang bersangkutan, karena ketika kita sedang berkomunikasi sejatinya kita juga sedang menggali informasi lebih jauh tentang vendor yang bersangkutan.
  5. Perhatikan apa  yang mereka tawarkan, jika dalam servicenya mereka memberikan service seperti layanan pasca beli ( after sales service) maka detailkan lagi seperti apa service yang di maksud. Apakah benar atau itu hanya sekadar gimmick marketing semata. Jadi pada saat  Kerjasama kita tidak merasa di bohongin.
  6. Coba perhatikan harga yang mereka tawarkan dan apa saja yang akan kita dapatkan, jika memang sebanding. Artinya memang mereka memberikan service atau produk sesuai dengan apa yang mereka tawarkan. Jika kondisinya seperti itu maka bisa jadi memang itulah harga yang mereka bisa berikan.
  7. Yang terakhir adalah coba periksa sekali lagi latar belakang vendor tersebut bisa juga dengan melakukan cross cek dengan  klien lain dari perusahaan   tersebut. Setidaknya hanya untuk sekadar mendapatkan informasi  tambahan dari vendor yang akan kita jadikan rekanan.

Tetapi  yang namanya bisnis sekalipun kita sudah hati hati dalam menentukan siapa vendor yang akan kita pilih. Ada saja satu atau dua vendor yang pada akhirnya berjalan tidak dengan semestinya. Nah jika kalian mendapatkan kondisi seperti itu maka satu hal yang mesti kalian lakukan adalah mencoba menganalisa apa yang sebenarnya terjadi.

4 Hal Yang Mesti di Lakukan Ketika Mendapatkan Vendor yang Kurang Profesional

Analisa memang bisa jadi satu Langkah awal yang bisa di lakukan sebelum akhirnya menentukan sikap. Tetapi sebelum sikap di tentukan bisa juga kita menggali informasi dengan mengedepankan beberapa hal yang bisa jadi bahan Analisa yang akan kita lakukan :

  1. Langkah awal yang bisa dilakukan pada saat mendapati melakukan hal  yang kurang professional lakukan teguran atau berikan peringatan pertama. Hal itu untuk  melihat sejauh mana respon  yang di berikan oleh vendor tersebut terhadap teguran yang kita berikan.
  2. Langkah kedua yang juga bisa kalian lakukan adalah dengan mengajak diskusi  vendor yang bersangkutan. Karena kita tidak tahu masalah apa yang kemungkinan menjadi kendala dalam Kerjasama tersebut.  Semoga dengan diskusi masalah akan bisa menjadi lebih jelas.
  3. Setelah melakukan dua hal vendor yang bersangkutan bisa Kembali berjalan sesuai Kerjasama awalnya maka kita bisa terus melakukan Kerjasama  tersebut. Jika akhirnya dari hasil Analisa diatas justru kita mendapatkan hasil tidak sesuai dengan yang kita harapkan maka keputusanya adalah selesai.
  4. Hal terakhir yang bisa kita lakukan adalah memutuskan hubungan bisnis. Karena untuk apa melakukan Kerjasama jika tidak adanya kesepakatan yang akan menjadikan sebuah bisnis menjadi win win.

Pada dasarnya semua hal bisa di jelaskan dengan berbagai cara, jika memang tujuannya. Kita ingin memperbaiki agar bisa Kembali berjalan lancar itu adalah tujuan yang terbaik. Tetapi jangan sampai justru kita memberikan kesempatan kepada  vendor yang justru malah akan merugikan bisnis kita.

Exit mobile version