Bicara soal akuntansi dan hubungannya dengan kebutuhan pencatatan bisnis. Jelas saat ini dengan adanya software akuntansi jurnal kita selaku pelaku bisnis merasa terbantu. Bukan karena sistem keuangan yang di jalankan menjadi mudah, tetapi karena pada akhirnya perusahaan. Bisa menjadi lebih mudah dalam mengontrol kondisi keuangan perusahaan secara riil.
Konsep dan cara berfikir seperti inilah yang membuat saat ini bisa di katakan pelaku bisnis memang akan selalu membutuhkan yang namanya alat penunjang bisnis. Bukan karena alat itu begitu penting tetapi juga karena kita semua tahu bahwa dengan adanya alat untuk mempermudah pencatatan keuangan tersebut. Semua hal yang terkait dengan yang namanya bisnis menjadi mudah untuk di jalankan.
Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi dasar kenapa sebuah perusahaan butuh yang namanya catatan keuangan dan akuntansi yang sifatnya riil time :
(a) Perusahaan dalam masalah keuangan memang harus cepat mengetahui kondisi terkininya, sehingga apapun kondisinya bisa cepat tertangani dengan baik.
(b) Perusahaan dalam masalah keuangan harus bisa cepat dalam mengambil sikap, karena jika terlambat maka yang terjadi adalah resiko perusahaan akan terjadi lebih cepat.
(c) Perusahaan dalam masalah keuangan harus tahu pos pos mana saja yang penting untuk di perhatikan. Sehingga dalam satu kondisi perusahaan atau manajemen akan bisa mengambil sikap terhadap pos pos yang perlu jadi perhatian.
Baca Juga Medium kami : Sistem Payroll, Penggajian Menjadi Lebih Cepat dan Efektif
Hal Mendasar Dalam Melakukan Pencatatan Masalah Keuangan
Sebenarnya ketika kita bicara soal laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputer, sejatinya ada beberapa hal mendasar yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Dimana beberapa hal yang perlu menjadi perhatian tersebut harus bisa di antisipasi agar tidak terjadi masalah yang berkepanjangan. Ada beberapa hal yang penting untuk bisa di ketahui sebagai sebuah antisipasi adalah :
- Karena sifat software akuntansi jurnal adalah melakukan pencatatan awal yang artinya masalah penjurnalan saja. Maka kita mesti paham apa sebenarnya jurnal dalam sebuah catatan akuntansi keuangan yang termasuk di dalamnya adalah : pencatatan terhadap segala hal yang berhubungan dengan transaksi di dalam sebuah perusahaan. Bisa transaksi keuangan masuk ataupun keluar, sehingga semua hal tercatat secara riil time. Dalam sebuah software keuangan justru masalah jurnal atau pencatatan awal inilah yang penting untuk jadi perhatian. Intinya dengan menggunakan jurnal adalah ketika pencatatan jurnal yang kita lakukan benar maka benar semua laporan keuangannya. Tetapi jika pencatatan jurnalnya salah maka salah semua laporan keuangannya.
- Karena pentingnya jurnal, maka kita bisa katakan beberapa hal tentang jurnal seperti misalnya : tujuan dari pencatatan jurnal adalah untuk melakukan beberapa hal. Seperti misalnya melakukan identifikasi masalah keuangan, melakukan pencatatan keuangan secara riil. Melakukan penilaian dari laporan keuangan yang ada hingga bisa menentukan seperti apa kondisi keuangan berdasarkan pencatatan jurnal tersebut.
- Dalam proses pencatatan sebuah jurnal dalam laporan keuangan, maka kita bisa bagi pencatatan tersebut dalam 3 bagian besar seperti misalnya : (a) Bahwa dalam sebuah pencatatan jurnal maka yang bisa lakukan adalah dengan melakukan pencatatan dalam bentuk bukti kuitansi, invoice, faktur, hingga nota dan memo sekalipun (b) Biasanya dalam melakukan pencatatan dalam jurnal kita harus bisa membaginya dalam beberapa kategori seperti hutang usaha, aset perusahaan, modal usaha dan seterusnya. (c) Hal penting dalam pencatatan sebuah laporan keuangan adalah bahwa catatan jurnal itu harus benar antara jumlah debit dan kreditnya sehingga itu baru di katakan benar. (d) Melakukan pencatatan jurnal itu harus teratur dan harus mengikuti urutan tanggalnya sehingga tanggal awal harus di tulis awal bukan sembarangan dalam melakukan pencatatan.
Itulah beberapa hal penting yang mesti menjadi perhatian kita pada saat ingin membuat sebuah jurnal yang benar. Artinya memang kita harus tahu aturan dan tata cara yang benar dalam melakukan pencatatan dalam laporan jurnal. Dengan pencatatan yang benar, maka kita akan bisa membuat sebuah laporan keuangan yang sesuai dengan kaidah akuntansi yang bersifat standar.
Tetapi jika anda masih bingung soal cara penggunaan software akuntansi jurnal, maka bisa berkomunikasi dengan FR Consultant Indonesia, sebagai pihak yang mungkin bisa menjadi referensi anda dalam menggunakan software akuntansi tersebut. Hingga pada akhirnya ketika anda sudah paham akan lebih mudah menggunakannya.
4 Hal Yang Menjadi Kekurangan Jika Tidak Menggunakan Software Jurnal Akuntansi
Setelah kita paham berbagai hal yang terkait dengan masalah teknis yang berhubungan dengan software akuntansi dan pentingnya masalah pencatatan jurnal. Maka setelah itu kita bisa katakan bahwa untuk membuat sebuah perusahaan yang benar memang di butuhkan yang namanya software akuntansi jurnal. Dimana ada minimal 4 hal kerugian atau dampak negatif yang terjadi atau di alami ketika perusahaan tidak menggunakan software akuntansi keuangan secara benar.
Maksudnya adalah sekalipun menggunakan, tetapi ketika tidak di lakukan secara benar maka yang terjadi adalah hasilnya menjadi kurang maksimal. Istilahnya adalah sistem yang di jalankan tidak bisa secara maksimal memberikan hasil yang optimal, sehingga justru yang terjadi adalah kerugian. Sama halnya ketika perusahaan tidak menggunakan software akuntansi dalam operasional bisnisnya.
- Usaha Perusahaan bisa berjalan di tempat ( stagnan)
Kondisi seperti ini mungkin saja terjadi, karena perusahaan tidak bisa menentukan apakah perusahaan mengalami untung atau rugi. Dikarenakan tidak adanya data yang mendukung kondisi tersebut maka perusahaan akan mengalami kondisi bisnis yang stagnan. Salah satu hal yang bisa memperlihatkan pergerakan bisnis adalah laporan keuangan. Sehingga ketika laporan keuangan tidak ada maka bisa di katakan bisnis akan sulit di prediksi.
- Perusahaan sulit menentukan kondisi aset perusahaan.
Tidak bisanya perusahaan menentukan kondisi aset perusahaan hal itu juga terjadi karena tidak adanya pencatatan yang ada dalam sebuah perusahaan. Sehingga perusahaan kesulitan untuk menentukan jumlah aset perusahaan.
- Kesulitan lainnya adalah perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengetahui status dari perusahaan.
Status dari sebuah bisnis memang penting karena hal itu akan berdampak pada standar besar kecilnya perusahaan. Sebagai contoh kategori bisnis UKM ( kecil mikro, kecil dan menengah itu semua. Berdasarkan ukuran yang jelas bukan tanpa ukuran yang pasti).
- Akan berakibat fatal adalah terjadinya kondisi risiko kecurangan atau kondisi kerugian yang tidak terkontrol.
Kondisi tidak terkontrolnya perusahaan, itu bisa terjadi karena perusahan tidak ada alat kontrol. Dimana dengan tidak adanya alat kontrol semakin menyulitkan perusahaan dalam menentukan besar kecilnya bisnis yang ada.