Bicara soal perusahaan, terutama yang core bisnisnya adalah bergerak di bidang produksi, sudah pasti yang namanya persediaan menjadi salah satu hal yang selalu menjadi perhatian. BUkan saja karena perputaran persediaan itu harus di persiapkan dengan baik dan benar, juga masalah persediaan akan menyangkut ke bagian atau divisi lain salah satunya adalah divisi keuangan dan akuntansi.
Mungkin bagi kalian yang masih belum paham terkait masalah persediaan, kita bisa coba jelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah persediaan. Kesemua penjelasan ini pada akhirnya akan berujung pada satu hal yaitu pencatatan di laporan keuangan perusahaan.
- Dalam bisnis yang bergerak di sector pabrikasi, masalah persediaan akan menjadi satu hal yang penting. Karena salah dalam menghitung persediaan yang terjadi adalah produksi akan terganggu dan dampaknya pemasaran akan mendapatkan satu masalah.
- Persediaan memang suatu hal yang penting, karena dalam bisnis dan laporan keuangan, persediaan itu masuk dalam asset lancar. Apa itu asset lancar, adalah asset yang dalam kondisi tertentu bisa di jual atau di ubah menjadi uang dalam waktu yang singkat.
- Persediaan memang bukan sekadar informasi, tetapi adalah sebuah data yang terkandung didalamnya ada sebuah nilai. Nilai itulah yang harus di perhitungkan nilainya agar secara perhitungan nilai barang persediaan itu benar sesuai dengan nilai uang yang ada. Karena satu hal yang mesti kita ingat, bahwa sekalipun bentuk dan jumlahnya sama tetapi soal harga bisa jadi persediaan memiliki harga yang berbeda. Itulah kenapa di butuhkan satu pengelompokan persediaan berdasarkan harga bukan berdasarkan jenis produknya saja.

Inventory Secara Bisnis serta Perlunya Melakukan Pengelolaan Persediaan secara Benar
Ketika kita bicara soal inventory atau persediaan, memang kita akan memiiki dua penjelasan yang secara langsung akan bisa menjelaskan esensi dari persediaan itu sebenarnya. Hal itu bisa terjadi ketika contoh yang kita berikan adalah contoh dari sebuah perusahaan yang bergerak di industry manufacture atau produksi :
- Persediaan yang termasuk didalamnya persediaan barang atau produk yang akan di jual atau di pasarkan. Ketika anda adalah perusahaan yang memproduksi barang, maka biasanya perusahaan akan menentukan seberapa besar jumlah persediaan yang mesti di persiapkan dalam satu periode waktu produksi. Karen hal itu akan berdampak pada aktivitas penjualan produk yang di produksinya. Semakin cepat penjualan produknya maka akan semakin perputaran produksi yang menghasilkan sebuah produk untuk di pasarkan atau di jual ke pasaran.
- Persediaan kedua yang juga sering kita dengar khususnya dalam industry manufacture adalah persediaan barang atau bahan mentah. Kenapa ini perlu di persiapkan dengan baik, karena pembelian bahan mentah itu akan berdampak pada HPP (harga pokok produksi ) dari sebuah produk. Bisa jadi bahan mentah yang di beli saat ini akan beda harganya ketika di beli satu bulan lagi misalnya. Sehingga sudah pasti HPP yang terjadi akan beda dibandingkan dengan HPP pada harga bahan mentah yang pertama.
Berdasarkan kedua hal itulah, pada akhirnya kita bisa menentukan bahwa untuk bisa membuat sebuah perencanaan yang baik dan benar memang sebuah perusahaan harus tahu seperti apa perputaran yang ada dalam sebuah aktiviitas yang namanya persediaan. Bisa persediaan yang berupa bahan baku atau bahan mentah tetapi juga persediaan yang berupa barang jadi atau barang yang siap di jual. Sehingga untuk mewujudkan itu semua ada baiknya memang perusahaan bisa memperhitungkan dengan menghitung persediaan yang ada dengan sebuah laporan perhitungan.
2 Model Rumus Perhitungan Inventory Turnover dalam sebuah Bisnis
Dalam sebuah bisnis kita mengenal ada beberapa macam cara perhitungan persediaan. Dimana persediaan itu bisa jadi memang perlu di lakukan perhitungan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap pengelolaanya. Minimal sebelum kita menentukan menggunakan rumus mana dari kedua rumus yang biasa digunakan dalam perusahaan, kita harus tahu dahulu plus minus dari penggunaan rumus tersebut :
Rumus Inventory Turnover Ratio
Untuk proses perhitungan persediaan yang satu ini, maka penggunaan rumusnya menjadi seperti berikut :
Rasio Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Rata-Rata Persediaan |
Konteksnya adalah, ketika perusahaan menggunakan rumus ini maka konsep perhitungan yang menjadi acuan adalah bahwa perusahaan di usahakan hanya perlu tahu seperti apa : harga pokok penjualan dari barang yang akan dihitung perputaran persediaannya. Selain itu perusahaan juga harus tahu seperti apa kondisi rata-rata dari persediaan barang tersebut. Namun untuk mendukung perhitungan tersebut ada baiknya perusahaan juga menggunakan rumus tambahan seperti berikut :
Rata-Rata Persediaan = (Jumlah Persediaan di Awal Periode – Jumlah Persediaan di Akhir Periode) / 2 |
Kenapa harus menggunakan kedua rumus tersebut, karena tanpa di dukung kedua rumus tersebut maka perusahaan tidak akan bisa mendapatkan rasio perputaran persediaannya. Sehingga memang kedua rumus tersebut harus di gunakan agar hasilnya bisa maksimal sesuai dengan apa yang di harapkan perusahaan.
Rumus Inventory Turnover Rate
Selain rumus diatas, perusahaan juga bisa menggunakan rumus lain yang bisa menghasilkan perhitungan yang sesuai dengan tujuan yang ingin perusahaan capai. Dimana rumus tersebut akan bisa menghitung adanya tingkat rata-rata perputaran persediaan. Yang mana tingkat rata-rata yang di maksud disini adalah merupakan rata-rata hari penjualan persediaan yang dapat menjelaskan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menjual persediaan barang dalam setahun.
Untuk mendapatkan hasilnya, rumus yang di pakai bisa menggunakan rumus seperti berikut ini :
Rata-Rata Hari Penjualan Persediaan = Jumlah Hari dalam Setahun / Rasio Perputaran Persediaan |
Ketentuan yang mesti menjadi perhatian adalah ketika perusahaan menggunakan rumus seperti yang telah di tentukan diatas adalah memperhatikan satu hal yang menjadi salah satu kuncinya yaitu : penghitungan tersebut harus memperhatikan bahwa jumlah hari dalam setahun adalah 365. Jadi teknisnya adalah bahwa jumlah hari dalam setahun yang mesti di masukan adalah jumlah hari yang masuk dalam perhitungan tahun kabisat, jumlah hari yang dimasukkan dalam perhitungan adalah 366. Tetapi untuk perhitungan pada tahun tahun selanjutnya perusahaan bisa menggunakan jumlah hari yang biasa di pakai secara umum yaitu 365.