Skip to content
Home » Dasar-dasar perpajakan untuk pemula dalam industri hiburan

Dasar-dasar perpajakan untuk pemula dalam industri hiburan

  • by

Segala bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai sektor dalam rangka menambah nilai ekonomi sebuah negara. Tentunya memiliki sebuah kewajiban dalam membayar pajak yang telah ditentukan semua sektor. Dalam kehidupan sekitar memiliki perpajakan nya masing-masing dengan ketentuan yang berbeda pajak sendiri memiliki manfaat yang cukup besar bagi kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut juga terjadi pada sektor industri hiburan yang mana juga memiliki banyak manfaat untuk kehidupan masyarakat sekitar. Terlihat dari banyaknya lowongan pekerjaan yang ditawarkan dalam sektor industri hiburan ini, membuat masyarakat memiliki tempat untuk menumbuhkan sebuah kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh setiap individu.

Mengingat pajak dalam industri hiburan kurang dijelaskan dalam beberapa kesempatan. Hal ini membuat banyak orang yang cukup kebingungan dengan perpajakan dalam industri hiburan. Untuk itu pembahasan kali ini tentang sebuah dasar-dasar perpajakan dalam industri hiburan yang harus pemula ketahui.

Pengertian pajak hiburan

Secara definisi pajak hiburan dapat diartikan sebagai sebuah kewajiban atas penyelenggaraan sebuah pertunjukan hiburan. Hiburan di sini dapat juga diartikan sebagai jenis tontonan permainan hingga keramaian yang dinikmati oleh puluhan penonton dan dipungut biaya yang besar. Objek dari pajak hiburan ini memiliki 10 jenis yang berbeda antara lain, sebagai berikut:

  1. Pertunjukan kesenian mulai dari busana musik hingga tari
  2. kontes kecantikan
  3. pameran
  4. tontonan film
  5. diskotik ataupun klub malam
  6. Acrobat atau sirkus
  7. pacuan kuda ataupun kendaraan bermotor
  8. billiard hingga bowling
  9. pertandingan olahraga
  10. panti pijat dan sejenisnya

Setiap industri hiburan memiliki kewajiban untuk membayar pajak yang harus disetorkan sebagai bentuk pemasukan daerah dari sektor industri hiburan. Pemasukan yang telah dibayarkan oleh penyelenggara hiburan ini tentunya akan dikelola dan digunakan sebagaimana mestinya untuk dinikmati oleh umum.

Pengelolaan uang pajak dari industri hiburan juga tidak jauh berbeda dengan penerimaan pajak dari berbagai sektor. Hal ini karena hasil dari uang pajak akan dikelola dan dikembalikan kembali untuk membuat fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa memandang golongan ekonomi.

Keringanan untuk mendapatkan pengurangan pajak

Pada beberapa wilayah atau daerah telah memiliki wewenang untuk mengatur segala hal mengenai perpajakan yang akan disetorkan. Hal ini dapat berpengaruh pada setiap kejadian ataupun peristiwa yang membuat wajib pajak dapat mengurangi nominal yang harus dibayarkan. Dengan hal ini tentunya ada beberapa penyebab yang mana dapat mengalami pengurangan atau keringanan nominal, antara lain sebagai berikut:

  1. Bencana alam

Bencana alam adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari dan menjadi rahasia alam itu sendiri. Jadi, peristiwa ini merupakan hal yang tidak terduga dan tentunya menjadi sebuah alasan untuk pengurangan yang harus disetorkan nantinya.

  • Pemberian stimulus pada wajib pajak untuk kembali mempertimbangkan kemampuan wajib pajak yang harus dibayarkan.
  • Usaha pengentasan dari kemiskinan.
  • Usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
  • Alasan lain yang wajib pajak miliki untuk dapat nantinya dipertanggungjawabkan dengan memiliki sebuah bukti ataupun dokumen yang legal.

5 alasan tersebut dapat menjadi sebuah aspek untuk mengurangi wajib dalam menyetorkan nominal nantinya. Hal ini tentu saja harus dilakukan sebuah pemeriksaan dan audit yang cukup ketat dalam pengajuan keringanan tersebut.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk menghindari dokumentasi ataupun pernyataan palsu yang diberikan oleh wajib pajak tersebut. Selain itu juga tidak menimbulkan sebuah dampak buruk pada penerimaan pajak daerah yang telah dikelola oleh pemerintahan daerah.

Dasar perpajakan dalam industri hiburan

Dasar perpajakan dapat digunakan sebagai bentuk perhitungan sektor industri hiburan itu sendiri. Hal tersebut dapat terlihat dari uang yang diperoleh pada sebuah penyelenggaraan pertunjukan hiburan. Hal ini juga termasuk pada potongan harga dan juga tiket yang diberikan kepada penerima ataupun penikmat hiburan tersebut.

Pemerintah pusat telah menerapkan regulasi yang telah disesuaikan pemerintah daerah dalam kebijakan masing-masing. Kebijakan tersebut terkait tarif umum yang diberikan untuk penyelenggaraan hiburan yang mana pajaknya dikenakan sebesar 35% dari dasar pengenaan pajak. Meskipun begitu besaran tarif yang diberikan memiliki banyak jenisnya sesuai dengan jenis industri hiburan tersebut, antara lain:

  1. Kesenian akan dikenakan tarif pajak sebesar 10%,
  2. Pertandingan olahraga kendaraan bermotor billiard Golf pacuan kuda akan dikenakan pajak sebesar 15%
  3. Sirkus Acrobat musik hingga pesulap akan dikenakan dengan nilai besaran 20%
  4. Panti pijat klub malam diskotik akan dikenakan pajak sebesar rp75% yang mana Berasal dari dasar pengenaan yang telah dihitung sebelumnya.

Perhitungan ini dilakukan cukup sederhana yaitu dengan mengalihkan seluruh penerimaan yang seharusnya diterima dalam sumber yang telah didapatkan. Jumlah akhir perkalian itulah yang menjadi sebuah kewajiban pembayaran bagi para penyelenggara hiburan tersebut.

Dasar perpajakan dalam industri Hiburan ini sangat penting untuk diketahui oleh semua pelaku industri hiburan. Dengan demikian pelaku industri hiburan tidak akan melanggar berbagai aturan perpajakan dan melakukan bisnis dengan tertib. Informasi ini juga untuk membantu berbagai pelaku industri hiburan untuk mendapatkan berbagai fasilitas umum yang dapat digunakan oleh industri hiburan tersebut.

Berikut informasi mengenai dasar perpajakan dalam industri hiburan semakin memahami tentangnya. Diharapkan informasi ini juga dapat menambah pengetahuan tentang perpajakan yang kerap kali membuat sebagian orang bingung. Serta Anda semakin melek akan pajak yang sering kali kita temui dalam kehidupan sekitar.