Skip to content
Home » Penjelasan lengkap mengenai manajemen perusahaan,  Fungsi, dan Tingkatannya.

Penjelasan lengkap mengenai manajemen perusahaan,  Fungsi, dan Tingkatannya.

  • by
Manajemen Perusahaan
Two businessmen and businesswoman working in office

Manajemen perusahaan adalah suatu cara merencanaakan, menyusun,  mengorganisir, serta mengarahkan dilakukan untuk meraih tujuan perusahaan dengan melibatkan sumber daya manusia baik untuk kepentingan jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini membutuhkan sebuah komunikasi karena harus berkordinasi antara aspek finansial, materi serta manusianya demi meraih tujuan organisasi.

Fungsi Manajemen Perusahaan.

Didala praktiknya, manajemen perusahaan memiliki beberapa fungsi yang harus diketahui. Apa saja ? berikut penjelasannya:

1. Dapat Memimpin (Leadership).

Didalam sebuah perusahaan, tentunya manajer bertanggung jawab untuk memimpin suatu manajemen. Supaya apa yang dituju oleh peusahaan dapat tercapai, hal ini menjadi tugas manajer yang memimpin. Seorang manajer perusahaan memiliki beberapa tugas sebagai berikut:

  • Membuat keputusan penting
  • Berkomunikasi dengan berbagai pihak.
  • Memotivasi bawahannya.
  • Memilih SDM yang sesuai dan tepat.
  • Mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia).

2. Merencanakan.

Setelah leading atau memimpin, fungsi yang dibahas berikutnya adalah merencanakan atau memanajemen yang melakukan perencanaa ke perusahaannya dimasa mendatang. Dalam memanajemen sendiri meliputi:

  • Dapat menentukan segala jenis kegiatan yang tepat.
  • Dapat menetukan waktu yang pas dalam melaksanakan kegiatan.
  • Target kegiatan yang akan dibuatnya.
  • Menyusun jadwal kegiatan.
  • Mengontrol segala kegiatan agar tidak meleset dari rencana awal.
  • Melmbuat SOP (Standar Operasional Prosedur) agar para sumer daya manusia tidak bingung.

3. Mengorganisir.

Perencanaa atau manajemen perusahaan tentunya mempunyai fungsi mengatur dan menghubungkan antara divisi didala perusahaan sehingga koordinasi antar divisi dapat berjalan baik. Adapun beberapa kegiatan yang dapat dilakukan, diantaranya adalah:

  • Membuat desain struktur organisasi perusahaan.
  • Memastikan job desc tiap jabatan agar tidak terjadi tumpah tindih.
  • Menetukan tanggung jawab sesuai dengan pekerjaannya masing-masing.
  • Mengumpulkan hal yang efektif dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada agar sesuai dengan apa yang dituju oleh perusahaan.

4. Melakukan pengawasan (Controling).

Dan untuk yang terakhir adalah mengenai pengawasan, pengendalian dan pengamatan. Adapun sejumlah kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah:

  • Melaksanakan pengecekan terhadap proses pekerjaan tiap divisinya.
  • Membuat pengukuran disetiap hasil kerjanya apakah sesuai dengan apa yang dikerjakan atau tidak.
  • Membuat tindakan perbaikan perbaikan apabila ada sesuatu yang salah dan lakuakn koreksi pada kesalahan.

5. Menetapkan Anggaran.

Penetapan anggaran dengan memperhitungkan segala aspek perusahaan menjadi fungsi berikutnya. Tentunya disusun terlebih dahulu berdasarkan analisa dari competitor, menyesuaikan pencapaian target, dan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi perjalanan perusahaan.

Baca juga : Pengertian BSC, Perspektif, dan Manfaatnya Untuk Perusahaan

Tingkatan Manajemen Perusahaan.

Dalam sebuah pekerjaan, pasti ada yang namanya jenjang karir. Pada saat awal melamar pekerjaan dari tahap psikotes sampai interview, calon pekerja atau kandidat pasti menanyakan terkait jenjang karir apa yang didapatkan apabila diterima bekerja diperusahaan tersebut. Tentunya untuk mendapatkan jenjang karir tersebut harus didukung dengan kinerja yang baik. Yang dimaksud dari jenjang karir adalah kenaikan jabatan seseorang berdasarkan pencapaian yang diraih dari pekerjaannya.

Didalam manajemen perusahaan juga terdapat tingkatan manajemen yang dimana semakin tinggi tingkat jabatannya semakin besar tanggung jawab yang diembannya. Berikut ini adalah beberapa tingkatan mamanemen sebagai berikut:

1. Top Level Manajemen.

Top level manajemen merupakan tingkat management yang paling atas dengan mempunyai otoritas tertinggi didalam perusahaan dan mempunyai tanggung jawab langsung pada owner perusahaan.

Pada level ini, pekerjaan hanya sebatas pemikiran dan konsep saja, bukan lagi terkait teknis pekerjaan. Selain itu, level  ini mempunyai wewenang untuk memilih, memberhentikan, serta menaikan level dibawahnya. Contohnya seperti Presiden Direksi, General Manajer

2. Middle Level Manajemen.

Level ini berada diposisi menengah didalam perusahaan. Level menengah ini ditetapkan langsung oleh level yang lebih tinggi yaitu top level manajemen serta mempunyai manajemen yang ada dibawahnya. Pada level menengah ini tugasnya adalah melakukan semua pemikiran dan konsep yang telah dicetuskan oleh top level manajemen.

Untuk menjalankan tugasnya, level menengah ini  tergantung pada keahlian yang berkaitan erat dengan teknis dan mamajerial. Ditingkat level middle juga bertanggung jawab terhadap semua manajemen bahkan sampai level staff sekalipun..

3. Lower Level Manajemen.

Pada level jabatan ini disebut yang paling rendah diantara level yang lainnya. Pekerjaan utama di level ini  ialah mengawasi dan memimpin seluruh pekerjaanyang dilakukan oleh pekerjanya. Modal utama untuk level lower ini adalah keterampila serta kemampuan komunikasi yang baik.

Baca juga : Lengkap, Pengertian HRIS dalam Sistem Pengelolaan Perusahaan

Tugas Manajemen Perusahaan.

Agar bisa mewujudkan fungsinya, perusahaan biasanya memiliki sejumlah komponen perencanaan atau manajemen perusahaan yang terbagi berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya. Pekerjaan itu bisa diwujudkan melalui berbagai macam divisi berikut dibawah ini:

1. Human Research.

Bekerja pada divisi ini memiliki fungsi sebagai orang yang dapat memberikan saran serta wawasan kepada HRD.

2. Credit Risk.

Untuk divisi ini bertugas untuk melindungi dan juga memberikan pengawasan atas asset perusahaan. Tak hanya itu saja, credit risk ini juga memegang informasi lengkap yang bisa berpengaruh terhadap perusahaan.

3. Internal Audit.

Pekerjaan pada bidang ini mempunyai tugas menyerahkan peninjauan independen dari kualitas pengawasan internal, management resiko dan system tatakelola perusahaan.

4. Compliance.

Bekerja di bidang ini bertanggung jawab untuk bisa/dapat mengidentifikasi serta juga memberikan bimbingan terhadap sesuatu yang melanggar aturan serta mendesain peraturan efektif agar dapat mendukung komitmen perusahaan.