Skip to content
Home » Mengenal Sistem Penggajian Berbasis Kinerja

Mengenal Sistem Penggajian Berbasis Kinerja

  • by
Sistem Penggajian Berbasis Kinerja

Sistem penggajian berbasis kinerja adalah sistem penggajian di mana gaji karyawan ditentukan berdasarkan kinerja kerja yang telah dicapai. Dalam sistem ini, gaji karyawan tidak hanya didasarkan pada faktor-faktor seperti pengalaman, kompetensi, dan tanggung jawab, tetapi juga tergantung pada hasil kerja yang dicapai oleh karyawan.

Sistem penggajian berbasis kinerja
Pay Day Accounting Banking Budget Economy Concept

Keuntungan dari sistem penggajian berbasis kinerja adalah memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan produktivitas, karena karyawan akan diberi insentif finansial sesuai dengan hasil kerja yang dicapai. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu perusahaan mengukur kinerja karyawan dengan lebih akurat dan memberikan insentif yang tepat kepada karyawan yang memiliki kinerja terbaik.

Namun, sistem penggajian berbasis kinerja juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, sistem ini dapat menimbulkan tekanan tambahan bagi karyawan, karena mereka harus bekerja keras untuk memenuhi target yang ditetapkan. Selain itu, sistem ini juga dapat menimbulkan ketidakadilan bagi karyawan yang memiliki tanggung jawab yang lebih sedikit atau tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kinerja terbaik. Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan dengan hati-hati kelebihan dan kekurangan sistem penggajian berbasis kinerja sebelum memutuskan untuk menerapkannya di perusahaan.

Baca juga : Perlukah Menggunakan Software Untuk Penggajian Karyawan

Penerapan sistem kinerja karyawan

Untuk menerapkan sistem penggajian berbasis kinerja di perusahaan, pertama-tama perlu menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan. Kriteria ini bisa berupa target-target yang harus dicapai oleh karyawan, misalnya target penjualan, target produktivitas, atau target kualitas kerja.

Setelah kriteria kinerja ditetapkan, perlu dibuat sistem penilaian kinerja yang jelas dan terukur. Sistem penilaian ini bisa berupa formulir penilaian kinerja yang diisi oleh atasan karyawan, atau bisa juga menggunakan software penilaian kinerja yang memungkinkan atasan karyawan memberikan penilaian secara online.

Kemudian, perlu ditentukan berapa persentase kontribusi kinerja dalam menentukan gaji karyawan. Persentase ini bisa bervariasi tergantung pada kondisi dan kebutuhan perusahaan. Misalnya, gaji karyawan bisa didasarkan sepenuhnya pada kinerja, atau hanya sebagian saja dari gaji yang didasarkan pada kinerja.

Setelah sistem penggajian berbasis kinerja diterapkan, perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut secara berkala untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang diinginkan. Jika diperlukan, perlu dilakukan perbaikan terhadap sistem penggajian berbasis kinerja untuk meningkatkan efektivitas dan keadilan sistem tersebut.

Contoh perhitungan penggajian berbasis kinerja

Berikut adalah contoh perhitungan penggajian karyawan berbasis kinerja:

  1. Tentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan. Misalnya, kriteria yang akan digunakan adalah target penjualan, target produktivitas, dan target kualitas kerja.
  2. Tentukan bobot masing-masing kriteria. Misalnya, bobot target penjualan adalah 40%, bobot target produktivitas adalah 30%, dan bobot target kualitas kerja adalah 30%.
  3. Tentukan target kinerja yang harus dicapai oleh karyawan. Misalnya, target penjualan adalah Rp 100 juta, target produktivitas adalah 100 unit per bulan, dan target kualitas kerja adalah tingkat kesalahan 0%.
  4. Hitung nilai kinerja karyawan. Misalnya, karyawan tersebut mencapai penjualan sebesar Rp 110 juta, produktivitas sebesar 110 unit per bulan, dan tingkat kesalahan 0%. Nilai kinerja karyawan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Nilai kinerja target penjualan: 110/100 x 40% = 44%
  • Nilai kinerja target produktivitas: 110/100 x 30% = 33%
  • Nilai kinerja target kualitas kerja: 100/100 x 30% = 30%

Total nilai kinerja karyawan adalah 44% + 33% + 30% = 107%.

  1. Tentukan persentase kontribusi kinerja dalam menentukan gaji karyawan. Misalnya, gaji karyawan terdiri dari 60% gaji pokok dan 40% insentif berdasarkan kinerja.
  2. Hitung gaji total karyawan. Misalnya, gaji pokok karyawan adalah Rp 3 juta per bulan. Maka gaji total karyawan adalah sebagai berikut:
  • Gaji pokok: Rp 3 juta x 60% = Rp 1,8 juta
  • Insentif kinerja: Rp 3 juta x 40% x 107% = Rp 1,242 juta

Total gaji karyawan adalah Rp 1,8 juta + Rp 1,242 juta = Rp 3,042 juta.

Perhitungan di atas adalah hanya contoh semata, dan mungkin berbeda dengan cara perhitungan yang digunakan oleh perusahaan lain. Perlu diingat bahwa dalam menerapkan sistem penggajian berbasis kinerja, perlu diperhatikan keadilan dan ketepatan dalam menentukan gaji karyawan.