Skip to content
Home » Mengenal Bisnis Model Canvas dan Keuntungannya

Mengenal Bisnis Model Canvas dan Keuntungannya

  • by
Audit Pemasaran

Bisnis model canvas sangat familiar di kalangan calon pengusaha pemula yang baru saja memulai usahanya. Metode tersebut banyak diterapkan oleh usaha berskala kecil maupun menengah (UMKM), hingga perusahaan rintisan (startup).

Hingga saat ini, metode yang biasa disingkat BMC tersebut telah diimplementasikan oleh berbagai bentuk bisnis. Bahkan perusahaan-perusahaan ternama dengan skala bisnis global seperti Apple dan produsen sepatu Nike telah menggunakannya.

Karena BMC merupakan cara paling praktis dalam mendefinisikan serta mengomunikasikan ide atau konsep bisnis, metode tersebut sangat menarik untuk dipelajari. Beberapa ulasan selengkapnya akan diuraikan pada pembahasan di bawah ini.

Bisnis model canvas

Mengenal Bisnis Model Canvas Sebelum Membangun Usaha Mandiri

Secara umum, BMC memiliki definisi tersendiri sehingga pengguna harus benar-benar memahami tujuan utama dari metode tersebut. Termasuk sejarah di baliknya, cara mengimplementasikannya pada sebuah usaha, hingga komponen penting yang membentuknya.

Pengertian BMC secara umum

Metode tersebut bisa dibilang sebagai perencanaan strategi pada sebuah usaha sebelum benar-benar diteraplam secara nyata. Calon pengusaha bisa mendefinisikan tujuan utama dari bisnisnya, konsumen, produk, menentukan pasar, dan lain sebagainya.

Metode ini sangat cocok digunakan oleh pemula karena mampu mengorganisir kebutuhan bisnisnya secara efektif. Tidak hanya memahami jenis usaha secara umum, tapi juga memberikan gambaran tentang peluang di masa depan.

Dilihat dari sisi sejarah di masa-masa awal kemunculannya

Bisnis model kanvas pertama kali dicetuskan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005 silam. Dirinya menggunakan pendekatan lewat desain template dengan istilah Sembilan “blok bangunan”, agar memudahkan pengguna untuk melakukan analisa.

Bentuknya secara visual terdiri dari berbagai elemen yang menggambarkan proposisi nilai suatu organisasi, infrastruktur, pasar, serta keuangan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu perusahaan menyelaraskan aktivitas mereka melalui ilustrasi potensi usaha.

Terdiri dari beberapa komponen utama sebagai pembentuknya

Metode BMC terdiri dari beberapa komponen utama yang membentuk sebuah struktur permodelan usaha sehingga mudah dipahami. Beberapa di antaranya adalah value proportions, infrastructure (key activities, resources, partners), dan lain sebagainya.

Komponen-komponen tersebut membentuk struktur yang kemudian menjadi panduan bagi penggunanya. Sangat cocok diimplementasikan di awal-awal merencanakan usaha, sebelum bisnis tersebut benar-benar dijalankan sebagai perusahaan yang berorientasi pada keuntungan jangka panjang.

Keuntungan Mengaplikasikan Metode BMC

Menerapkan metode bisnis model canvas pada sebuah usaha memberikan banyak keuntungan bagi pemilik. Selain lebih fokus, mereka bisa mengurangi risiko kegagalan, berorientasi penuh pada pasar, serta konsumen tertentu secara tepat

Pemilik usaha bisa memfokuskan tujuan serta orientasi utamanya

Perusahaan memerlukan gambaran tentang bagaimana menyampaikan produk mereka kepada pelanggannya. Metode BMC tidak hanya memberikan keunggulan kompetitif untuk meluncurkan bisnis melalui inovasi produk, tetapi juga lewat perancangan usaha dengan benar.

Fokus terhadap bisnis merupakan langkah awal untuk mengembangkannya menjadi lebih besar. Hal ini berguna untuk memudahkan komunikasi dengan tim, investor, mitra, serta karyawan, agar mau untuk bergabung dengan visi perusahaan.

Mengurangi risiko kegagalan selama menjalankan usaha

Bisnis model canvas membantu pemilik usaha untuk menghindari risiko kegagalan karena kesalahan dalam memetakan konsumen. Dengan metode tersebut, pemilik usaha mampu mengembangkan pandangan tentang proposisi nilai, operasi, pelanggan, hingga keuangan.

BMC tidak hanya cocok untuk pemula, tetapi juga sangat efektif diterapkan di perusahaan besar. Hal ini menjadi indikasi bahwa metode tersebut mampu memperkuat bisnis dengan cara memetakan kebutuhannya sekaligus berinovasi.

Berorientasi pasar dan konsumen secara tepat

Bisnis model canvas merupakan metode yang bisa mengarahkan pemilik usaha agar lebih berorientasi terhadap pasar dan konsumen. Prosesnya bisa dilakukan dengan sangat tepat karena masing-masing kebutuhannya telah didefinisikan secara proporsional.

Selain itu, BMC juga membantu pemilik usaha dengan membawa ide-idenya untuk diuji secara nyata ke pasar secara tepat. Hal semacam ini tentu sangat dibutuhkan ketika di awal-awal bisnis sedang berjalan.

Tips Membuat Skema BMC yang Sesuai dengan Kebutuhan Usaha

Strategi bisnis model canvas dibuat dengan tujuan untuk memudahkan penggunaannya, bahkan oleh orang awam sekalipun. Termasuk Kamu, beberapa langkah-langkah di bawah ini bisa menjadi contoh untuk membuat BMC sesuai kebutuhan.

Memetakan kebutuhan dan tujuan berdasarkan kolom-kolom yang ada

BMC terdiri dari sembilan kotak (kolom) yang saling terhubung satu sama lain, di mana masing-masing menunjukkan bagaimana sebuah bisnis akan berjalan. Kolom tersebut kemudian diisi sesuai dengan kebutuhan dari usaha.

Kolom-kolom tersebut terdiri dari tujuan bisnis, pelanggan serta proposisi nilai, saluran dan hubungan pelanggan, sumber daya utama, aktivitas dan mitra utama, struktur biaya hingga aliran pendapatan, dan beberapa opsi lainnya.

Kamu punya masalah dalam bisnis kamu ? yuk hubungin FR CONSULTANT INDONESIA

Lakukan evaluasi secara detail

Setelah mengisi kolom bisnis model canvas, langkah selanjutnya yang bisa Kamu lakukan adalah melakukan evaluasi secara menyeluruh.Proses tersebut dilakukan pada masing-masing kolom pada dokumen, berikut dengan isinya secara lebih spesifik.

Proses evaluasi sangat penting karena isinya akan dijadikan sebagai bahan untuk mendefinisikan tujuan usaha ke depannya. Terutama jika perusahaan suatu saat berhasil berkembang menjadi korporasi besar dengan berbagai tantangan bisnis.

Baca juga tips berikut : Seputar bisnis, pajak, digital marketing

Implementasikan secara nyata

Bisnis model canvas bisa berjalan jika metode tersebut diimplementasikan secara nyata pada sebuah usaha. Dari sana, Kamu akan melihat seberapa efektif hasilnya jika menerapkan strategi tersebut untuk menjalankan sebuah bisnis.

Pada fase ini, evaluasi juga bisa dilakukan kembali dengan cara melihat performa bisnis menggunakan metode BMC. Jika hasilnya, bagus atau sebaliknya, Kamu bisa menata ulang definisi dari setiap kolom tersebut. Menjalankan usaha dengan cara menerapkan strategi menggunakan metode tertentu, dinilai dapat mempercepat kesuksesannya meski tidak secara instan. Salah satunya adalah mengimplementasikan bisnis model canvas, yang bisa mendefinisikan kebutuhan usaha masing-masing.