Skip to content
Home » Sertifikasi ISO – Mengenal Badan Sertifikasi ISO beserta dengan Kriterianya

Sertifikasi ISO – Mengenal Badan Sertifikasi ISO beserta dengan Kriterianya

  • by
Mengenal Badan Sertifikasi ISO beserta dengan Kriterianya

Perlunya sertifikasi yang semakin hari makin meningkat di seluruh perusahaan membuat badan sertikasi ISO tersebut meningkat. Akan tetapi, tak seluruh lembaga sertifikasi ini bisa dipercaya lantaran ada sejumlah lembaga sertifikasi yang belum mempunyai akreditasi. Sejak ISO ini didirikan ditahun 1947, terlihat ada lebih dari 16.500 standar ISO yang diterapkan dalam kurun waktu 6 dekade.

Apabila hendak mengajukan sertifikasi ISO akan sebuah sector di perusahaannya, ada hal penting untuk memahami perusahaan yang kompatibel dan sudah mempunyai akreditasi. Dalam artikel ini akan membahas apa saja badan setifikasi ISO baik internasional maupun yang nasional. Berikut badan sertifikasinya

1. Lloyds Register Indonesia.

Lloyds register adalah suatu organisasi atau perusahaan yang buka cabang disetiap negara untuk melakukan proses assessment dengan cara mandiri. Pelayanan yang diberikan dari perusahaan tersebut dalam bentuk sertifikasi, vervikasi, training terapan standarisasi pada suatu badan usaha atau bisnis, sampai dengan validasi. Permasalahan pada akreditas perusahaan tersebut tak diragukan lagi karena telah diakui oleh 50 lebih lembaga akreditasi dipenjuru dunia.

2. Worldwide Quality Assurance.

Suatu badan sertifikasi ISO bertaraf inernasional yang mempunyai pengalaman dalam menyerahkan jasa sertifikat ialah WQA yang kepanjangannya ialah world quality assurance. Badan ini mengadakan berbagai macam sertifikasi untuk keperluan system manajemen mutu seperti ISO 22000, ISO 9001, ISO 14001, dan lain-lain.

3. Sucofindo.

Perusahaa ini adalah suatu perusahaan local atau nasional yang memberi pelayanan jasa dalam bentuk sertifikasi, untuk berbagai macam perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Sebagai badan sertifikasi, sucofindo memberi cakupan yang luas sekaili. Tak hanya itu, perusahaan ini juga telah mendapatkanakreditasi yang didapatkan dari komite akreditasi nasional sehingga tingktat kredibilitasnya tak di ragukan lagi.

4. SGS Indonesia.

Perusahaan ini adalah perusahaan yang memberi pelayanan berupa inspeksi, verikasi, pengujian sampai dengan sertifikasi ISO yang bertaraf internasional. SGS Indonesia sudah beroperasi pada tahun 1985 berlokasi di Indonesia dan memberi barmacam-macam pelayanan seperti contohnya ialah sertifikasi ISO yang memiliki aneka ragam. Perusahaan atau organisasi dapat mengajukan ISO  untuk manajemen mutu misalnya seperti  ISO 22000, ISO, 9001, ISO 14001, dan lain sebagainya.

Kriteria Badan Sertifikasi ISO yang Terpercaya.

Lembaga atau badan sertifikasi ISO ternyata mempunyai kriteria sebagai badan sertifikasi terpercaya. Hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan apabila ingin mendaftar sertifikasi ISO. Tujuan adanya kriteria ini tak lain adalah untuk meningkatkan manajemen mutu atau kualitas sebuah perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus telaten dalam hal memilih lembaga atau badan sertifikasi ISO yang akan menyerahkan akreditasi kepada perusahaan.

Jangan sampai nantinya salah memilih lembaga atau badan sertifikasi ISO karena dikhawatirkan tidak sesuai dengan visi misi perusahaan. Dibawah ini akan dibahas mengenai apa saja kriteria dalam memilih lembaga sertifikasi.

1. Badan Sertifikasi ISO sudah Memiliki Akreditasi.

Badan sertifikasi ISO yang akan dipilih oleh perusahaan ada baiknya memiliki akreditasi dari komite akreditasi nasional. Dengan adanya KAN bisa mempengaruhi dalam menangani suatu lembaga sertfifkasi memiliki mutu atau tidak mutu. Akan tetapi, apabila suatu badan mempunyai akreditasi dari luar negeri seperti halnya internasional accreditation forum tak ada masalah. Hal yang dilaksanakan ialah mengembangkan manajemen kualitas sebuah perusahaan.

2. Mempunyai Pengalaman yang Mumpuni.

Pihak perusahaan bisa memilih badan sertifikasi ISO yang mumpuni di bidangnya. Tak semua lembaga sertifikasi dapat menangani kasus sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu, ada baiknya berkonsultasi dulu apakah dapat memberi akreditasi sesuai apa yang diharapkan atau tidak.

Sebaiknya cari informasi secara mendalam pada badan sertifikasi ISO yang akan dituju mempunyai catatan yang baik atau track record. Semakin lama lembaga sertifikasi dudirikan semakin banyak juga pelanggan yang akan ditangani oleh pihak badan sertfikasi tersebut. Pengalaman yang dipunyai oleh lembaga sertifikasi ini pasti cukup relevan untuk ditangani.

3. Layanan  yang Diberikan Sesuai dengan Harapan.

Pihak perusahaan tentu ingin pelanggannya percaya terhadap produk yang diluncurkan olehnya. Oleh sebab itu, perusahaan memerlukan sertifikasi. Pilih lembaga sertifikasi yang benar adalah sulusi yang terbaik.apabila perusahaan adalah multinasional wajib mempunyai sertifikasi dari IAF dan apabila hanya bergerak di tingkat nasional saja artinya yang diperlukan hanyalah sertifikasi dari KAN.

4. Punya Reputasi yang Cukup Baik.

Dengan banyaknya badan sertifikasi ISO tentu akan menjadi hal yang sulit dalam memilihnya. Untuk menjadi bahan pertimbangan, sebaiknya cari tahu dulu tentang latar belakang lembaga sertifikasi tersebut. Ada baiknya pihak manajemen lembaga sertifikasi itu terpisah walaupun mempunyai brand perusahaan yang sama. Apabila demikian, sebaiknya harus hati-hati agar tidak menyesal.

5. Memiliki Auditor yang Handal di Bidangnya.

Badan sertifikasi ISO sebaiknya mempunyai tim auditor yang memiliki kompetensi dibidangnya. Latar belakang auditor itu juga harus jelas. Jangan sampai salah memilih auditor, karena hal itu bisa mempengaruhi akan kualitas yang dimiliknya. Layanan yang diberi oleh lembaga sertifikasi akan lebih maksimal apabila lembaga sertifikasi tersebut memiliki kompetensi yang baik.

6. Tarif yang Diminta harus Sesuai dengan Peraturan yang Berlaku dan Transparan.

Kriteria terakhir adalah perusahaan harus memastikan jika harga atau tariff yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku. Akan tetapi ada sejumlah hal yang bisa mempengaruhi tariff sertifikasi misalnya jenis sertifikasi, jumlah pekerja, dan lain-lain. Sebagai perusahaan ada baiknya tak Cuma melihat dari sisi tarifnya saja, tetapi biaya surveillance juga harus diperhatikan. Hal tersebut bisa dibicarakan terlebih dahulu oleh pihak badan sertifikasi.

Ikuti media sosial FR Consultant Indonesia (https://www.instagram.com/frconsultantindonesia/?hl=en\) untuk informasi lainnya tentang dunia Bisnis dan Digital Marketing, Keuangan beserta Perpajakan.