Saat ini bisa dikatakan eranya teknologi, dimana semua hal yang berhubungan dengan aktivitas bisnis sudah pasti bersentuhan dengan yang namanya bisnis. Termasuk didalamnya sudah pasti masalah model atau sistem pembayaran. Itulah kenapa saat ini rupiah digital menjadi salah satu pilihan terbaik dalam menjalankan bisnis.
Indonesia sebagai bagian dari ekonomi global, jelas kondisi menjadi salah satu perhatian tersendiri untuk bisa masuk dan menjadi bagian dari perubahan tatatan sistem perbankan internasional. Kenapa, karena jika saat ini kita sedang berada di Era Industri 4.0 dan kedepan akan masuk ke era Society 5.0. Maka sudah tidak bisa di tunda lagi bahwa Indonesia harus mempersiapkan alat pembayaan yang sifatnya on fisik atau digital.
Berdasarkan kondisi itulah, pada akhirnya seperti yang sudah banyak di sampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia sendiri. Yaitu Perry Warjiyo bahwa kedepan Indonesia juga akan menggunakan alat pembayaran yang bernama Rupiah Digital. Mungkin bagi yang belum tahu apa itu masih bingung. Tetapi secara garis besar bisa di katakan adalah alat pembayaran sah yang ada di Indonesia. Dan tidak ada bedanya dengan uang yang ada saat ini hanya bentuknya saja yang bukan dalam bentuk uang fisik.
Secara umum memang bisa di jelaskan bahwa Rupiah Digital secara fungsi sama dengan uang yang saat ini ada di masyarakat. Tetapi memang salah satu yang membedakan dengan Rupiah Digital adalah hanya bentuk fisik dari uang tersebut. Yang secara langsung bisa kita katakana Rupiah Digital lebih seperti uang digital . Sehingga agar bisa memberikan gambaran lebih detail terkait uang digital tersebut maka perlu adanya satu aktivitas sosialisasi. Untuk menginformasikan keberadaan dan keuntungan dalam penggunaan.

7 Hal Yang Menjelaskan Apa itu Rupiah Digital dalam Perspektif Bisnis
Agar lebih mudah untuk menentukan dimana konteks sama dan bedanya antara Rupiah Digital dengan Rupiah Fisik adalah bisa berdasakan beberapa ketentuan berikut. Dimana perbedaan itu sendiri lebih untuk menjelaskan seperti apa sebenarnya sehingga pada akhirnya di sebut sebagai Rupiah Digital bukan nama lainnya saja.
Secara konsep fisik, Rupiah Digital Beda dengan Rupiah Fisik
Memang jika bicaranya adalah fisiknya produk, maka bisa di katakan bahwa Rupiah Digital beda dengan Rupiah Fisik. Dimana perbedaan yang terjadi lebih kepada bentuknya saja. Tetapi secara value dan nilai uangnya keduanya adalah sama tidak beda. Semua hal yang terkait dengan desain tampilan dan ornamennya adalah sama hanya bentuknya bukan seperti uang fisik tetapi digital.
Rupiah Digital menggunakan satu teknologi yang di kenal dengan istilah DLT
Apa itu DLT (Distributed Ledge Technology) adalah sebuah teknologi yang saat ini banyak di kenal oleh orang dengan istilah teknologi Blockchain. Sehingga memang berdasarkan kondisi itulah maka Rupiah Digital akan berbeda secara fisik produknya saja. Tetapi bagaiman pendistribusian uangnya tetap saja sama yaitu melalui Lembaga jasa keuangan hingga non bank yang tentunya akan di tunjuk oleh Bank Indonesia.
Rupiah Digital akan memiliki fungsi lebih besar khususnya dalam kaitan alat pembayaran
Jika Rupiah fisik hanya bisa di pakai untuk transaksi dalam jumlah yang terbatas karena harus menggunakan fisik barangnya. Tetapi dengan Rupiah Digital seorang akan bisa melakukan transaksi dalam jumlah yang nominalnya besar, kesemua itu di dasarkan karena kita tidak harus membawa fisik uangnya secara langsung.
Rupiah Digital saat ini masih dalam tahapan proses untuk segera di publish
Karena sifatnya yang masuk dalam alat transaksi berbasis teknologi maka Rupiah Digital tidak bisa di publish seperti hal nya B. Indonesia mempublish uang rupiah fisik. Sehingga memang harus ada tahapan yang mesti di lewati dahulu sebelum di publish.
Rupiah Digital akan bisa di pakai untuk melakukan transaksi barang hingga metaverse
Karena fungsinya memang sebagai salah satu alat tukar, maka bisa di pakstikan bahwa keberadaan Rupiah Digital bisa juga di pakai sebagai alat transaksi dari barang yang sifatnya tidak berwujud seperti metaverse.
Rupiah Digital pada saat di publish tidak akan menambah jumlah uang yang beredar
Keberadaan Rupiah Digital pada dasarnya tidak akan menambah jumlah yang yang beredar tetapi hanya akan mengubah bentuk fisiknya saja, sehingga jumlah uang yang beredar di pasaran tetap sama jumlahnya.
Rupiah Digital pada saat di bentuk sudah pasti memperhatikan resiko siber
Jelas kondisi ini sudah menjadi pertimbangan pihak Bank Indonesia yang akan bertanggung jawab dalam melakukan peredaran uang Rupiah Digital. Sehingga pada saatnya nanti rupiah digital pada saat di publish sudah dalam kondisi aman tidak akan terganggu dengan keamanan sibernya.
Berdasarkan beberapa kondisi yang telah di sebutkan diatas itulah, memang dalam kenyataanya untuk menerbitkan Rupiah Digital tidak dengan mudah. Karena ada beberapa ketentuan yang harus menjadi perhatian dan ketentuan. Karena apa, ketika itu sudah di publish, maka mau tidak mau tidak ada lagi masalah teknis yang akan mengganggu kelancaran peredaran. Sehingga bisa di katakan bahwa untuk tujuan tersebut pemerintah telah merencanakan semua itu dengan sungguh-sungguh.
Satu hal yang pada akhirnya kondisi ini mesti di pilih oleh Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia adalah bahwa kedepan dengan semakin terikatnya kehidupan kita dengan teknologi. Maka segala hal yang berhubungan dengan aktivitas manusia sudah harus bisa di integrasikan dengan keberadaan teknologi yang bersangkutan.
Jika ditanya apakah Indonesia terlambat atau tidak dengan masuk ke Rupiah di jawab dengan memberikan satu jawaban. Bahwa saat ini sedang masanya Era Industri 4.0 dan kedepan Era Society 5.0. Sehingga semua hal harus di persiapkan agar Indonesia bisa maju dan berkembang dengan lebih cepat.