Skip to content
Home » Cara menghitung Take Home Pay dan Komponen Perhitungannya

Cara menghitung Take Home Pay dan Komponen Perhitungannya

  • by

Bagi kamu yang bekerja sebagai karyawan mungkin sudah tidak asing dengan cara menghitung take home pay. Ini merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut gaji bersih bagi karyawan setiap bulannya.

Istilah take home pay mungkin masih asing bagi masyarakat umum. Akan tetapi bagi karyawan, istilah tersebut merupakan hal yang akan sering dijumpainya. Istilah ini biasanya akan sering disebutkan dalam slip gaji karyawan setiap tahunnya.

menghitung take home pay

Banyak orang yang mengira bahwa take home pay merupakan gaji pokok. Padahal jika ditelisik lebih dalam kedua hal tersebut sangatlah berbeda. Untuk lebih jelasanya tentang apa itu take home pay dan bagaimana cara menghitung take home pay, simak penjelasan lengkap di bawah ini :

Pengertian Take Home Pay dan Perbedaan dengan Gaji Pokok

Secara umum, take home pay diartikan sebagai total keseluruhan penghasilan yang dibawa pulang oleh karyawan. Dalam hal ini, take home pay memiliki arti yang berbeda dengan gaji pokok karyawan.

Secara teori, istilah ini memiliki arti gaji utuh atau keseluruhan yang diterima oleh karyawan setelah ditambahkan dengan pendapatan rutin dan pendapatan insidentil serta telah dikurangi berbagai komponen potongan gaji, baik itu iuran BPJS, maupun potongan hutang.

Cara menghitung take home pay adalah gaji pokok dikurangi dengan berbagai hal yang telah diatur oleh pemerintah dan berbagai kebijakan perusahan tempat karyawan tersebut bekerja, seperti pajak, tunjangan, dan berbagai benefit rutin setiap bulannya.

Perlu kamu pahami, bahwa take home pay berbeda dengan gaji pokok. Gaji pokok adalah penghasilan rutin yang diterima oleh karyawan setiap bulannya. Besaran gaji pokok ini telah ditetapkan dengan mempertimbangkan tingkat serta jenis pekerjaannya.

Berdasarkan aturan yang tertulis dalam Undang-undang nomor 1 tahun 2003, gaji pokok besarannya paling sedikit adalah 75 persen dari total jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap.

Menghitung Take Home Pay

Sedangkan menghitung take home pay bisa diartikan sebagai pendapatan rutin yang diperoleh karyawan. Besaran take home pay yang didapatkan oleh karyawan merupakan hasil dari penghitungan pendapatan rutin ditambah pendapatan insidentil kemudian dikurangi komponen potongan.

Dengan kata lain, pendapatan rutin merupakan sejumlah komponen gaji yang akan diterima secara tetap oleh setiap karyawan pada tiap bulannya. Komponen gaji ini biasanya telah disebutkan dan disepakati oleh kedua belah pihak mulai dari gaji pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap.

Dalam menghitung take home pay, juga dipengaruhi oleh pendapatan insidentil. Ini merupakan jenis pendapatan tidak tetap yang diperoleh karyawan karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti laba perusahaan dan prestasi karyawan.

Pendapatan utuh yang diterima oleh karyawan telah dikurangi oleh berbagai komponen potongan seperti pajak penghasilan dan iuran BPJS. Selain itu, beban lain seperti utang karyawan pada perusahaan juga bisa menjadi komponen pemotongan penghasilan ini.

Baca juga : Begini Cara Lapor SPT Tahunan Pribadi Bukan Karyawan

Cara Menghitung Take Home Pay Karyawan

Setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan akan mendapatkan upah atau gaji sebagai imbalan atas pekerjaannya. Upah yang dibayarkan kepada karyawan ditetapkan atas perjanjian kontrak kerja dari kedua belah pihak.

Cara perhitungan take home pay pada dasarnya adalah jumlah total atau keseluruhan gaji yang diterima oleh karyawan dari perusahaan setiap bulannya. Dalam menghitung take home pay ini biasanya digunakan rumus seperti yang disebutkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 1 ayat (30).

Rumus take home pay = (pendapatan rutin + pendapatan incidental) – (potongan BJPS + PPh 21 + potongan lainny)

Dari rumus perhitungan take home pay di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap karyawan nantinya akan mendapatkan total keseluruhan upah yang berbeda. Hal ini tergantung dari kesepakatan dan berbagai faktor lain yang berhubungan dengan karyawan itu sendiri.

Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana cara menghitung take home pay ini, simak contoh berikut :

Seorang karyawan perusahaan A memiliki gaji pokok sebesar Rp 8 juta. Karyawan tersebut memiliki beberapa komponen potongan seperti potongan pinjaman di perusahaan sebesar Rp 200 ribu, iuran BPJS kesehatan Rp 280 ribu serta iuran BJPS ketenagakerjaan sebesar Rp 90 ribu.

Karena menunjukkan prestasi yang bagus dalam penjualan, karyawan tersebut mendapatkan bonus sebesar Rp 6 juta. Maka cara menghitung take home pay gajinya adalah seperti berikut :

Take home pay = (Rp 8.000,000 + Rp 6.000.000) – (Rp 180.000 + Rp 90.000 + Rp 200.000) = Rp 10.650.000.

Dari perhitungan take home pay tersebut, maka total gaji keseluruhan yang dibawa pulang oleh karyawan tersebut adalah sebesar Rp 10.650.000.

Komponen Pemotongan Gaji dalam Perhitungan Take Home Pay

Dalam cara menghitung take home pay, ada beberapa komponen pemotongan gaji yang akan dibebankan kepada karyawan. Di antaranya seperti iuran BPJS, pajak penghasilan hingga pinjaman karyawan.

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2015, komponen upah keseluruhan karyawan ini terdiri dari beberapa hal berikut ini :

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan upah yang diperoleh kaeyawan berdasarkan kesepatan kedua belah pihak di awal dengan menyesuaikan tingkat dan jenis pekerjaan. Nominalnya telah ditetapkan pada kontrak kerja dan jumlahnya akan selalu sama setiap bulannya.

Tunjangan tetap

Dalam menghitung take home pay, komponen tunjangan tetap tidak boleh terlewatkan. Tunjangan ini adalah pembayaran yang dilakukan perusahaan pada karyawan dan dilakukan secara rutin. Take Home Pay ini biasanya berhubungan dengan prestasi yang diperoleh oleh karyawan.

Tunjangan tidak tetap

Satu lagi komponen yang menjadi bagian dalam menghitung upah karyawan adalah tunjangan tidak tetap. Pembayaran tunjangan tidak tetap ini biasanya dilakukan pada waktu yang berbeda dengan pembayaran gaji pokok setiap bulannya.

Untuk memperoleh gaji yang transparan dan sesuai dengan kewajibannya, setiap karyawan perlu memahami tentang take home pay ini. Dengan memahami cara menghitung take home pay maka akan bisa memperhitungkan seberapa besar gaji keseluruhan setiap bulannya.