Skip to content
Home » Bisnis – Analisa Break Even Point dan Penjelasannya

Bisnis – Analisa Break Even Point dan Penjelasannya

Break Even Point atau kerap disingkat sebagai BEP adalah kondisi dimana total pemasukan diterima sama dengan total pengeluaran. Artinya, tidak ada keuntungan maupun kerugian dalam istilah BEP ini. Karena kedua sisi berjumlah sama maka untung rugi sama dengan 0.

Orang yang sudah terbiasa dengan jual beli saham pasti paham praktik dari BEP ini. Analisanya mampu mempengaruhi keputusan seseorang untuk menjual saham atau put. Analisa secara akurat juga mampu membuat orang memutuskan membeli saham atau call.

Happy relaxed casual woman sitting on the chair with a laptop in front of her stretching her arms above.

BEP merupakan sebuah tindakan yang dilakukan investor terlebih dahulu terhadap satu atau lebih perusahaan. Adanya penerapan analisa BEP ini akan membantu investor dalam membuat keputusan apakah hendak melanjutkan niat berinvestasi atau justru sebaliknya.

Karena dalam berinvestasi ke perusahaan atau membeli serta menjual saham, tujuan paling utama adalah memperoleh keuntungan terbesar. Maka ketika investor melakukan berbagai riset terlebih dahulu pada awalnya, tentu hal tersebut memang sewajarnya dilakukan.

Asumsi dan Manfaat Perhitungan Break Even Point

Analisa BEP bukan hanya berguna bagi investor atau pembeli saham yang notabene orang luar dari perusahaan tersebut. Bagi pihak dalam perusahaannya sendiri berperan penting dalam menganalisa jumlah keuangan pada periode berikutnya berdasarkan fakta akurat.

BEP dalam hal ini ditentukan oleh berbagai asumsi dasar seperti berikut:

  1. Perhitungan biaya BEP adalah biaya tetap atau biaya variabel.
  2. Meskipun terjadi perubahan aktivitas produksi, namun nilai biaya variabel ini cenderung konstan.
  3. Biaya variabel bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan besaran biaya produksinya.
  4. Selama analisis harga jual per unit tetap, jadi tidak ada perubahan harga jual dari perusahaan terkait.
  5. Produk yang dihasilkan harus dianggap habis terjual untuk mendapatkan perhitungan BEP secara tepat.
  6. BEP ini hanya berlaku terhadap satu produk, akan tetapi jika produksi perusahaan lebih dari satu produk maka butuh perimbangan hasil penjualan dari setiap produk tersebut.

Dari dasar-dasar tersebut, bisa diperoleh manfaat baik Break Even Point bagi pengusaha besar maupun kecil yang kami jabarkan berikut:

  1. Menjadi pedoman pemberian nilai investasi tepat untuk mengimbangi biaya produksi pada awalnya.
  2. Sebagai analisis terhadap tindakan pengusaha terkait jual beli saham, perencanaan anggaran, serta proyeksi keuangan perusahaan itu sendiri.
  3. Sebagai patokan mendapatkan margin dengan maksud mendapatkan keuntungan serta menghindari kerugian.

Break Even Point ini merupakan suatu evaluasi yang dapat menjadi landasan penting supaya ke depannya lebih baik lagi. Data berdasarkan fakta menjadi salah satu hal utama yang dapat dijadikan referensi bagi perusahaan maupun investor dalam memberikan sejumlah uang.

Beberapa Pembentuk Break Even Point

Dalam menentukan Break Even Point, terdapat beberapa pembentuk yang menentukan analisa secara akurat. Beberapa pembentuk tersebut, diantaranya:

  1. Biaya Tetap

Biaya tetap sudah disebut secara singkat di atas. Pengertian lebih lanjutnya adalah biaya yang akan keluar, bagaimanapun kondisi perusahaan. Contohnya, gaji karyawan, biaya penyusutan mesin, biaya sewa gedung, serta biaya-biaya sejenis lainnya.

  1. Biaya Variabel

Selain biaya tetap, ada juga biaya variabel atau jumlah yang kerap berubah sesuai situasi serta kondisi perusahaan. Perubahan biaya ini bisa disebabkan oleh kondisi pasar, jumlah permintaan, dan biaya pemakaian.

Contoh dalam biaya variabel adalah pembayaran listrik, biaya kendaraan, pembayaran air, dan sebagainya. Semua biaya tersebut secara rutin dibayarkan setiap bulan, namun jumlahnya selalu berbeda, mengikuti seberapa besar kebutuhan.

  1. Harga Jual

Harga jual dari perhitungan tiap unik setelah produksi selesai. Penting bagi perusahaan ketika menentukan harga jual untuk mempertimbangkan berapa biaya produksi telah keluar. Karena pada hakikatnya penentuan harga jual ini untuk memberikan keuntungan besar.

  1. Pendapatan

Paling terakhir, yang menjadi pembentuk BEP adalah pendapatan dari seluruh aktivitas jual beli perusahaan. Pendapatan ini ada pendapatan bersih dan kotor, jika kotor maka belum dikurangi biaya ini itu. Jika bersih maka telah dikurangi berbagai biaya.

Macam-macam Rumus BEP yang Perlu Dipahami

Perhitungan BEP suatu perusahaan berguna untuk banyak aspek. Kami merangkum berbagai metode perhitungan BEP sesuai kebutuhan dalam pembahasan berikut ini:

  1. BEP per Unit

Rumusnya:

(Biaya Tetap) / (Harga per unit – biaya variabel per unit)

Harga per unit dikurangi biaya variabel per unit merupakan margin kontribusi per unit. Margin kontribusi juga bisa diketahui melalui pembagian antara seluruh total penjualan dengan berapa nilai atau jumlah variabelnya.

  1. BEP Nilai Penjualan

Rumusnya:

(Biaya Tetap) / (1 – (Biaya variabel – harga))

Artinya, Break Even Point didapatkan dari pembagian antara biaya tetap dengan selisih antara satu dengan hasil dari pembagian variabel berikut harga penjualan. Singkatnya, nilai ini dihitung dari hasil penjualan.

  1. BEP dengan Satuan Mata Uang

Rumusnya:

(Biaya Tetap) / (Kontribusi margin per unit / Harga per unit)

Break Even Point satuan mata uang didapatkan dari hasil perkalian antara BEP per unit dengan harga jual satuan per unitnya. Khusus untuk perhitungan mata uang ini, penting sedari awal menentukan jenis mata uang yang digunakan.

Jangan coba konversi hasil, misal perhitungannya rupiah lalu setelah selesai dikonversi ke US Dollar. Sebaiknya gunakan mata uang sesuai kebutuhan sedari awal untuk mendapatkan perhitungan akurat.

3 Faktor yang Mempengaruhi Break Even Point

Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang menjadi faktor penyebab kenaikan Break Even Point sebuah perusahaan. Ketiga kondisi tersebut diantaranya:

  1. Peningkatan Permintaan Pasar

BEP bisa naik apabila terjadi lonjakan permintaan dari pasar. Semakin banyak permintaan, artinya semakin banyak biaya produksi dikeluarkan, maka untuk memenuhi permintaan pasar, nilai BEP dinaikkan sesuai kebutuhan.

Biasanya jumlah permintaan kian meningkat seiring dengan jumlah pelanggan juga semakin banyak. Bisa juga pelanggan tetap, namun order dari pelanggan yang sama meningkat. Ada banyak faktor menyebabkan pelanggan order banyak, salah satunya produk tersebut cocok.

  1. Biaya Produksi Naik

Kenaikan biaya produksi ini tergantung pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Ambil contoh saja kenaikan harga pada pedagang kecil, misal nasi uduk pinggir jalan. Seiring dengan meningkatnya harga beras, mau tidak mau harga nasi per porsi juga ikut naik.

Bagian ini merupakan bagian paling dilema antara pedagang untuk mendapatkan untung atau mempertahankan pelanggan. Keahlian persuasif pada akhirnya dibutuhkan untuk menjaga supaya pelanggan tidak kabur meskipun harga lebih tinggi.

  1. Peralatan Harus Diperbaiki

Perbaikan peralatan ini sifatnya tentatif, bergantung pada situasinya. Bisa terjadi kapan saja tanpa ada prediksi terlebih dahulu. Untuk mengurangi peningkatan biaya, butuh adanya biaya tidak terduga guna menanggulangi berbagai situasi serupa seperti kasus ini.

Mengenal Pentingnya Break Even Point

Melihat sedemikian banyak aspek dipengaruhi oleh BEP, maka dapat dikatakan perhitungan ini penting bagi keberlangsungan perusahaan. Bukan hanya dalam menentukan keputusan terhadap satu aspek, contoh demi mendapatkan keuntungan saja.

Break Even Point juga berguna untuk menjadi bahan evaluasi bagaimana perusahaan mensejahterakan pegawai. Sementara tidak merugikan kas perusahaan sendiri.

Perhitungan Break Even Point hari ini akan berguna untuk langkah tepat pada keesokan harinya. Sebuah perusahaan memang harus teliti dalam mencatat setiap biaya yang digunakan karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

Meskipun tujuannya satu, memperoleh keuntungan, namun pertimbangan terkait pelanggan, karyawan, dan kualitas juga penting. BEP dapat menjadi salah satu landasan dalam evaluasi perusahaan tersebut.

Deskripsi: Break Even Point atau kerap disingkat sebagai BEP adalah kondisi dimana total pemasukan diterima sama dengan total pengeluaran.

Hubungi kita disini dan mau kepoin sosmed kita disini.

Tags: